Rabu, 18 Maret 2009

Cari: Aura Kasih Gila-gilaan Dalam Klip


JAKARTA, KOMPAS ENTERTAINMENT — "Jangan Bilang Siapa-siapa", yang bercerita tentang perselingkuhan, akan menjadi single kedua dari album kedua Aura Kasih, Puncak Asmara, alias album soundtrack film Asmara Dua Diana, yang dibintanginya. Klip videonya, kata Aura, energik dan gila-gilaan.
ADVERTISEMENT

Seperti dalam lagu itu, dalam klip tersebut Aura berduet dengan Aliya Sachi, yang berada dalam manajemen yang sama. Aura menginginkan unsur rock dan freestyle masuk ke dalam klip tersebut. "Klip ini harus energik dan gila-gilaan. Apa yang dirasain, ditumpahin dalan klip ini," ucapnya di tempat syuting klip video itu, Studio Palem, Jalan Flamboyan, Jakarta Selatan, Senin (16/3). "Konsepnya kasual, black and white, simpel saja ngeliatnya. Insya Allah bagus lah hasilnya," ucapnya lagi.

Seperti dalam klip-klip video terdahulu, Aura masih tampil seksi. "Aku enggak tahu seksi atau enggak seksi karena itu bergantung kepada penilaian orang dan itu relatif," katanya. "Kalau aku pakai baju terbuka, itu hanya fashion dan untuk kenyamanan, bukan untuk menunjukkan diri," ucapnya. "Aku simpel, yang penting nyaman saja," imbuhnya.

Tentang penampilannya dalam klip video tersebut, menurut Aura, "Yang penting ekspresinya."

Senin, 23 Februari 2009

Hantu juga ngefans sama D'Masiv


Konser Duet Super Band, D MASIV dan J-ROCK yang berlangsung di Lapangan Papua Trade Center (PTC) Entrop, Jayapura Selatan, Jumat (13/2) lalu, ternyata meninggalkan ceritera menarik, yakni penampakan.

Kabarnya konsert tersebut ikut ditonton 'hantu wanita' dengan berpakai serba putih. Penampakan sesosok hantu ini, terekam video dari sebuah handphone milik salah seorang penonton, bahkan kini sudah heboh karena telah beredar luas di tengah masyarakat. Hanya saja, kebenaran penampakan hantu wanita tersebut, belum dapat dipastikan.

Dari rekaman video handphone yang berlangsung sekitar 1,48 menit tersebut, sempat terlihat berada di belakang panggung saat group band yang terkenal lewat hits andalanya, Cinta Ini Membunuhku, tepat di belakang sang gitaris.
Jika diamati, terlihat seperti sosok wanita yang menggunakan pakaian serba putih dan rambut cukup panjang dengan muka tampak pucat tersebut berdiri berada tepat disisi kanan panggung, saat sang gitaris D'MASIV sedang beraksi memetik gitar di panggung tersebut. Hanya saja, rekamanan penampakan hantu yang disebut-sebut sebagai hantu penunggu PTC tersebut, berlangsung dalam beberapa detik saja, namun terlihat sangat jelas.

Saiful, salah seorang warga mengakui mendapatkan rekaman video tersebut dari seorang adiknya, yang tercatat sebagai salah seorang pelajar di SMP satu. 'Saya dapat itu dari bloethoot handphone milik adik saya. Adik saya juga mendapatkan rekaman video itu dari teman-temannya. Jadi, sudah beredar luas dari handphone satu ke handphone lain melalui transfer bluethoot,' jelasnya.

Awalnya, Saiful mengakui tidak yakin bahwa ada penampakan sesosok hantu dalam rekaman video berdurasi 1 menit lebih tersebut. 'Setelah saya lihat dan amati, memang ada gambar seperti seorang wanita berambut panjang dan memakai pakaian serba putih terlihat menonton konser D'MASIV tersebut,' ujarnya.

Cenderawasih Pos pun juga sempat mendapatkan rekaman video penampakan hantu panggung tersebut dari seorang teman. Memang setelah diamati, ada sesosok perempuan berpakaian serba putih dan rambut cukup panjang berada di belakang seorang gitaris group band D'MASIV tersebut, (cendrawasih Pos)

Selasa, 03 Februari 2009

Slash


Saul Hudson (lahir 23 Juli 1965),lebih sering diketahui sebagai Slash sebagai nama panggungnya, adalah seorang gitaris berkebangsaan Amerika-Inggris. Slash adalah mantan lead guitarist Guns N' Roses dan sekarang sebagai lead guitarist Velvet Revolver.
Slash lahir di Hampstead, pinggiran kota London. Ayah Slash berasal dari Inggris, sedangkan ibunya keturununan Amerika-Afrika. Ibu Slash, Ola Hudsons, adalah seorang perancang pakaian yang bekerja untuk David Bowie, dan bapaknya adalah seorang seniman yang menyumbang ansambel hidup bagi musisi terkenal termasuk Neil Young dan Joni Mitchell. Slash dbesarkan di kota Stoke-on-Trent, Staffordshire, sampai ia berumur 11 tahun, saat orang-tuanya memindahkan keluarganya ke Los Angeles, California di pertengahan tahun 1970. Tetapi kemudian orang tua Slash berpisah, dan setelah itu, Slash tinggal bersama ibunya dan David Geffen. Dia diberikan nama panggilan "Slash" oleh teman keluarganya, [[Seymour Cassel]. Saat berumur 16, sebelum ia dikeluarkan dari sekolah Crespi Carmelite, Slash diberikan gitar pertamanya oleh neneknya. Gitar itu hanya mempunyai 1 helai tali (string). Dia menghabiskan setiap harinya untuk berlatih. Akhirnya, fokus seluruhnya dipertaruhkan atas musik dan dia membuat keputusan untuk berhenti sekolah. Di artikel majalah Rolling Stone, katanya:
“ My big awakening happened when I was fourteen. I'd been trying to get into this older girl's pants for a while, and she finally let me come over to her house. We hung out, smoked some pot and listened to Aerosmith's Rocks. It hit me like a fucking ton of bricks . I sat there listening to it over and over, and totally blew off this girl. I remember riding my bike back to my grandma's house knowing that my life had changed. Now I identified with something. ”

(Kebangkitan besar saya terjadi ketika saya berumur empat belas tahun. Saya sudah mencoba memasuki celana gadis ini yang lebih tua untuk sesaat, dan dia akhirnya membiarkan saya datang ke rumahnya. Kami berkeluyuran, menghisap beberapa batang dan mendengarkan lagu Aerosmith, Rocks. Itu memukul saya seperti tertimpa satu ton bata. Saya duduk di sana mendengarkannya berulang-ulang kali dan secara total mengesampingkan gadis ini. Saya teringat saat mengendarai sepeda saya kembali ke rumah nenek dimana saat itu saya mengetahui hidup saya telah berubah. Sekarang saya bisa memahami sesuatu.)

Disamping Aerosmith, pengaruh awal Slash termasuk AC/DC, Alice Cooper, Black Sabbath, Jeff Beck, Eric Clapton, Iron Maiden, Rory Gallagher, Jimi Hendrix, David Bowie, Led Zeppelin, Queen, Rolling Stone, Thin Lizzy, Van Halen dan Festival of Weeks. Pada tahun 1983, setelah gagal bergabung dengan Poison bersama teman masa kecilnya, Steven Adler, mereka bersama membentuk Road Crew. Slash menempatkan iklan di sehelai koran untuk bassis, dan setelah itu ia menerima jawaban dari Duff McKagan. Ketika Road Crew bubar, Slash bergabung dengan band lokal, Black Sheep. Diketuai oleh Willie Bass, band ini kemudian saling berbagi seorang agen dengan band lainnya, yang dikenal sebagai Hollywod Rose. Pada 1984, kedua band tersebut membuka untuk band Christian Metal Stryper. Setelah pertunjukan tersebut, Slash dan lead singer Axl Rose diperkenalkan kepada satu sama lain oleh seorang teman. Keduanya dengan cepat menjadi teman, dan setelah beberapa bulan, Slash dan Steven Adler diundang bergabung dengan Axl Rose, Duff McKagan dan Izzy Stradlin sebagai personel band, Guns N Roses.

Suzi Quatro


Suzi Quatro (lahir di Detroit, 3 Juni 1960; umur 48 tahun) adalah wanita penyanyi rock asal Amerika Serikat. Ia lebih dulu dikenal di Britania Raya daripada di negara asalnya. Selain bernyanyi sambil memetik gitar bass, Suzi Quatro dikenal sebagai pencipta lagu, musisi, personalitas radio, dan aktris. Ia pernah menjadi bintang tamu di komedi situasi Happy Days.
Quatro dilahirkan di tengah keluarga penganut Katolik.[2] Ayahnya adalah keturunan Italia bernama Art, seorang musisi jazz paruh waktu.[3] Ibunya adalah orang Hongaria bernama Helen Sanislay.[4] Ketika berusia 3 tahun, ia bermain bongo untuk grup jazz Art Quatro Band bersama ayahnya.[5]

Suzi memulai karier bermusik sebagai pemain bass untuk band wanita Pleasure Seekers dan Cradle bersama kakak dan adik perempuannya, Patti dan Nancy.[5] Adiknya yang bernama Arlene (nantinya menjadi ibu dari aktris Sherilyn Fenn[6]) juga ikut bergabung pada piano. Mereka bermain musik sambil mengenakan rok mini, mulai dari Las Vegas sampai ke Vietnam.[5] Gitar bass pertamanya bermerek Fender Precision 1957 yang dibelikan oleh sang ayah.[7]

Pada tahun 1971, Mickie Most sedang berada di Detroit membawa Jeff Beck rekaman di studio Motown. Ia mendungar tentang Suzi Quatro, dan membawanya pulang ke Inggris[5] Mickie Most adalah produser yang telah mengorbitkan The Animals, Jeff Beck, Lulu, dan Donovan.[8]

Singel perdana Quatro yang dirilis di Inggris, "Rolling Stone" tidak menjadi lagu hit, tapi sampai di puncak tangga lagu di Portugal. Selanjutnya pada awal tahun 1973, Most memperkenalkan Quatro kepada tim produser sekaligus pencipta lagu Nicky Chinn/Mike Chapman.[9] Chinn dan Chapman bertindak sebagai pencipta dan produser untuk singel kedua Quatro, "Can the Can" (1973) yang sampai di puncak tangga lagu Eropa dan Australia.

Penampilan Suzi Quatro juga diperbarui. Tubuhnya mungilnya dibalut celana kodok ketat dari kulit. Band pengiring terdiri dari laki-laki berbadan kekar, Len Tucky (gitar), Alistair Mackenzie (kibor), dan Dave Neal (drum).[5] Bersama mereka, ia sukses besar dengan tiga singel berikutnya, "48 Crash" (1973), "Daytona Demon" (1973), dan "Devil Gate Drive" (1974) yang dirilis label RAK Records. Walaupun demikian, rekaman yang dibuat Quatro tidak meraih sukses di Amerika Serikat. Pada tahun 1975, ia melakukan tur keliling enam bulan di AS sebagai atraksi pembuka bagi Alice Cooper.[5]

Masih di tahun yang sama, tepatnya tanggal 15 dan 16 November 1975, Suzi Quatro datang ke Indonesia atas undangan Majalah Gadis dan berpentas di Balai Sidang Jakarta (sekarang Jakarta Convention Center/JCC).[10][11]

Keberuntungan Quatro di Amerika Serikat tidak berubah hingga tahun 1978. Singel "If You Can't Give Me Love" hanya sukses di Britania dan Australia. Namun akhirnya, duet bersama Chris Norman dari Smokie, "Stumblin' In" sukses sebagai lagu hit pertama (sekaligus satu-satunya) bagi Suzi Quatro di AS. Album di tahun berikutnya adalah Suzi... And Other Four Letter Words. Isinya lagu-lagu seperti "She's In Love With You" (urutan 11 tangga lagu Britania), "Mama's Boy", dan "I've Never Been In Love". Lagu hit terakhirnya di Britania adalah "Heart of Stone" di akhir tahun 1982.

Pada tahun 1985, Quatro bekerja sama dengan Bronski Beat dan anggota The Kinks, Eddie & The Hot Rods, serta Dr Feelgood dalam versi lagu "Heroes" yang pernah dibawakan David Bowie. Lagu tersebut dirilis pada tahun 1986 sebagai singel dari proyek BBC Children In Need.[12]

Film dokumenter kisah hidup Suzi Quatro, "Naked under leather" dirilis bulan Desember 2005. Sutradaranya adalah Victory Tischler Blue yang mantan Runaway.[13]

Pada bulan Februari 2006, Quatro merilis album "Back To the Drive" dengan produser Andy Scott (gitaris grup Sweet). Mike Chapman menciptakan lagu andalan, "Back To the Drive" yang dijadikan judul album.[14] Album tersebut dilanjutkan oleh singel "Desperado" (lagu dari The Eagles), dan sebuah otobiografi, "Unzipped"[15] pada bulan Maret 2007.
Pada tahun 1976, Quatro menikah dengan gitaris Len Tuckey. Keduanya memperoleh dua orang anak (Laura lahir tahun 1982 dan Richard Leonard lahir tahun 1984). Setelah bercerai dengan Tuckey pada tahun 1992, Quatro menikah kembali tahun berikutnya dengan promotor konser Rainer Haas. Ia sekarang tinggal di Essex bersama dua orang anak dan cucu.[16]

Travis Barker


ravis London Barker (lahir 14 November 1975; umur 33 tahun) adalah pemain drum asal Amerika Serikat. Namanya terkenal setelah menjadi pemain drum untuk grup Pop-Punk Blink 182, tapi sekarang dia bermain untuk +44. Barker juga bermain untuk beberapa grup musik seperti Box Car Racer, The Transplants, Expensive Taste, The Suicide Machines, dan The Aquabats.
Di seluruh badan Travis dipenuhi tato. Pertama kali Travis membuat tato ketika berusia umur 17 tahun. Tato tersebut bertuliskan "BONES" yang tak lain adalah namanya waktu kecil.
ravis sudah menikah dua kali. Travis menikah dengan Melissa Kenedy pada 22 September 2001 tapi pasangan ini hanya bertahan selama 11 bulan. Pasangan ini bercerai pada tanggal 6 Agustus 2002. Pada tanggal 30 Oktober 2004 Travis menikah kembali dengan Miss USA 1996 Shanna Moakler. Travis dan Moakler mempunyai 2 orang anak yaitu Landon Asher dan Alabama Luella, serta 1 Moakler Atiana Cecilia de la Hoya anak dari pacar istrinya dengan petinju Oscar De La Hoya. Setelah hampir 2 tahun bersama Travis pun menuntut minta cerai.

YOKO ONO Janda JHON LENNON


Yoko Ono Lennon (lahir di Tokyo, Jepang, 18 Februari 1933; umur 75 tahun) adalah seorang musikus dan seniwati kelahiran Jepang. Ia adalah janda John Lennon. Sebelum menikah dengan Lennon ia pernah menikah dengan Ichiyanagi Toshi antara tahun 1956-1963, dan Anthony Cox antara tahun 1963-1969. Ono memiliki 2 anak, Kyoko Chan Cox (dengan Cox) dan Sean Taro Ono Lennon (dengan Lennon). Nama aslinya adalah Yōko Ono (小野 洋子, Ono Yōko?).

Ono pindah ke London bersama Cox selama tahun 1966, untuk mempromosikan karir sebagai seniwati. John Lennon, anggota The Beatles, pergi ke pertunjukan seninya, dan menikmati kualitas karyanya yang surealis. Ono dan Lennon menjadi kawan, lalu saling mencintai, hingga masing-masing melupakan pasangannya. Lennon ingin mereka berdua hidup bersama selamanya. Ia melanggar aturan The Beatles untuk tidak membawa istri atau kekasihnya ke sesi rekamannya. Lennon membawa Ono sepanjang ia mau. Mereka menikah pada bulan Maret 1969, setelah mereka berdua sama-sama bercerai dengan pasangannya masing-masing.

Banyak penggemar The Beatles menyalahkan Ono "merusak" band itu melalui pengaruhnya pada Lennon, yang nampak "menggila" sejak bertemu Ono. Sumbernya adalah, dengan mudah Ono mendorong Lennon untuk melakukan hal-hal yang telah diinginkan Lennon, namun mengizinkan Lennon berbicara tentang yang dilakukan di masa lalu – termasuk berhenti dari The Beatles. Ono dan Lennon memulai kelompok paruh waktu baru bernama Plastic Ono Band.

Ono mengilhami musik dan sisi kreatif Lennon selama tahun-tahun terakhir hidupnya,. Mereka berdua bekerja bersama di rekaman pasca The Beatles, dan harapan Ono untuk juga berkarir musik. Ono dilatih sebagai musikus klasik, belajar piano dan suara semenjak kanak-kanak. Ia lebih tertarik dalam musik "avant-garde" daripada musik klasik atau populer. Lagu dan gaya Ono yang unik terdengar asing di telinga pendengarnya. Menyakitkan bagi banyak orang, yang memandang Lennon harus tetap dengan The Beatles atau membuat lebih banyak musik dengan gayanya sendiri. Ono mengubah gayanya, dan mulai menulis dan merekam lebih banyak lagu pop, namun musiknya tak pernah terkenal. Beberapa tahun kemudian, beberapa musikus muda (seperti The B-52's) mengakui bahwa mereka menyukai musik Ono. Mereka terinspirasi seperti halnya Lennon.

Setelah kematian Lennon pada tahun 1980, Ono merekam beberapa album solo. Yang pertama berjudul Season of Glass. Rekaman musiknya yang terkemudian dipuji oleh sejumlah kritikus musik. Albumnya malah disukai beberapa penggemar Lennon. Ono mengakhiri karir bermusiknya, dan menjadi "pemelihara" kediaman Lennon (peninggalannya saat mati) dan karya bukan The Beatlesnya.

Saat besar, anaknya Sean Lennon juga menjadi musikus. Ia membantu Ono untuk mengumpulkan rekaman-rekaman lamanya, dan membuat sesuatu yang baru. Pada tahun 2006, Ono nampak di pembukaan Love, sebuah pertunjukan Cirque du Soleil yang menampilkan musik The Beatles, untuk mempromosikannya.

Billie Joe Armstrong


Billie Joe Armstrong (lahir 17 Februari 1972) adalah penyanyi dan pemain gitar dari grup musik Green Day.
Armstrong adalah anak paling muda dari enam bersaudara, lahir di Oakland, California, dan di asuh di Rodeo, California. Ayahnya, Andy Armstrong, adalah pemain musik jazz dan supir truk, telah meninggal karena kanker ketika Armstrong berumur 10 tahun. Ibunya, Ollie Jackson, adalah pelayan di sebuah restoran bernama Rod's Hickory Pit, tempat dimana Billie dan temannya Mike Dirnt bekerja di masa remaja mereka. Rod's Hickory Pit adalah tempat dimana Armstrong dan band nya Sweet Children tampil pertama kali. Ibunya, Ollie salah menulis nama ketika Billie lahir. Dia memberikan nama Billie yang seharusnya di tulis Billy. Armstrong adalah satu-satunya anggota di band Green Day yang menggunakan nama aslinya. Kedua temannya, Michael Ryan Pritchard (Mike Dirnt) dan Frank Edwin Wright III (Tré Cool), telah mengganti nama mereka.
Pada tahun 2007, Armstrong berumur 35 tahun dan telah menjadi anggota band Green Day selama 18 tahun. Armstrong menikah dengan Adrienne Nesser pada tanggal 2 Juli 1994. Pesta pernikahannya hanya berlangsung selama 5 menit. Satu hari setelah mereka menikah, Adrienne hamil dan pada bulan Maret 1995, ia melahirkan anak pertama mereka, Joseph Marciano Armstrong (lahir 15, Maret, 1995). Tiga tahun kemudian, mereka mempunyai anak kedua, Jakob Danger Armstrong (lahir 12, September 1998).

Adrienne lahir pada bulan Oktober 6, 1969 di Minneapolis, Minnesota. Saudara lelakinya, Steve Nesser, adalah seorang pemain skateboard professional. Adrienne pun mengambil jurusan Sosiologi di Universitas Minnesota. Ketika menonton konser Green Day di Minnesota, Adrienne mendatangi Armstrong dan bertanya padanya dimana dia bisa membeli album mereka. Armstrong terpesona dengan rambut hitam dan panjang milik Adrienne. Sejak hari itu, mereka berdua terus melanjutkan kontak mereka dengan berbicara di telfon. Ciuman pertama mereka menjadi inspirasi Armstrong untuk menulis lagu 2,000 Light Years Away. Lagu 80 juga bercerita tentang Adrienne. Armstrong sudah berkunjung ke Minnesota dua kali untuk mengunjungi Adrienne, tetapi, setelah pacaran satu setengah tahun, mereka tidak bisa bersama lagi karena tempat tinggal mereka terlalu jauh.

Setelah Armstrong dan Adrienne bertunangan, mereka merencanakan pernikahan mereka hanya dalam kurun waktu 2 minggu. Pernikahan mereka dilaksanakan di belakang rumah Armstrong selama 5 menit. Mereka berbulan madu di Hotel Claremont, yang hanya berjarak 10 menit dari rumah mereka.

Sekarang ini, Adrienne sering terlihat di belakang panggung ketika Green Day tampil. Dia juga bekerja bersama Billie Joe untuk sebuah record label bernama Adeline Record dan sebuah clothing line bernama Adeline Street

Di sekolah, Billie dipanggil "Two Dollar Bill", karena dia menjual ganja kepada teman-temannya seharga 2 dollar. Pada tahun 1988, Armstrong membuat band bernama Sweet Children dengan temannya, Mike Dirnt, dan seorang drummer bernama Al Sobrante {John Kiffmeyer}. Pada tahun 1989, mereka mengganti namanya menjadi Green Day, dan membuat rekaman 1,000 Hours, di Lookout! Records. Beberapa bulan kemudian, mereka mengeluarkan sebuah album berjudul "1,039 Smoothed Slappy Hours". Pada tahun 1990, Sobrante keluar dari Green Day karena ingin meneruskan sekolahnya dan digantikan dengan Tré Cool (Frank Edwin Wright III), yang melanjutkan album kedua Green Day, Kerplunk!, memainkan semua lagu kecuali 3 buah lagu.

3 Band Baru Nagaswara, THE VANILLAS - LAKEE - SHINOBI

Nagaswara kembali membuat gebrakan. Kali ini label rekaman yang dikenal sebagai 'pembesar band' ini tak mau tanggung-tanggung mengorbitkan band baru. Bukan hanya satu, namun Nagaswara memilih tiga band sekaligus dalam peluncuran album perdana mereka, yaitu The Vanillas, Lakee, dan Shinobi.

"Kenapa saya launching ketiga band ini? Karena lagu-lagu mereka itu menjual, dapat diterima pasar dengan musik mereka yang easy listening. Sebenarnya banyak demo band-band yang masuk ke Nagaswara dan lagunya bagus, tapi kurang menjual. Bagus bagi kami juga belum tentu bagus bagi pendengar," tutur Pak Rahayu, pemilik Nagaswara.

Sementara itu, tiga band yang ditemui di acara perilisan yang dilangsungkan di Marios Place Menteng Huis, Jakarta Pusat, Rabu (26/11) kemarin mengaku bakal bersaing secara sportif di bawah bendera Nagaswara.

The Vanillas yang berasal dari Jakarta, digawangi oleh Ira Soraya (vokal), Toby McClane (gitar), James Mosses (drum), dan Imano (keyboard). Band yang terbentuk tahun 2007 ini memilih tema cinta dalam balutan pop rock di album bertajuk BUAT AKU CINTA, yang memilih Mati Rasa sebagai single hitsnya.

Sementara Lakee, band yang awalnya bernama Dadu, memilih single Usai Sudah dengan album 1st LUCKY yang 80% bercerita tentang putus cinta. Band asal Bandung ini terbentuk 8 November 2006 yang dipunggawai Alden (vokal), Intan (gitar), Nunoz (gitar), Leca (bass), dan Hardian (drum). Mereka sudah sering tampil di cafe-cafe dan lagu-lagu mereka banyak disukai penonton. Itulah yang menjadi bekal Lakee hijrah ke Jakarta dan diterima Nagaswara.

Dan band ketiga adalah Shinobi. Band yang terbentuk pada 2006 dengan formasi Dzal (vokal), Bayu (gitar), Wynn (gitar), Ryo (bass), dan Kits (drum) ini mengusung modern rock di album perdana APA SALAHKU?. Kelima remaja Bandung ini sudah dua tahun berjuang dan sering ditolak label demonya. Namun mereka pantang menyerah. Shinobi datang ke Jakarta dan bertemu dengan Ricky, personel Five Minutes, yang akhirnya menjadi music director mereka, hingga akhirnya mengantar mereka ke Nagaswara

Kamis, 29 Januari 2009

Chord lagu J-Rocks Falling in love

intro: D ,D G Bm-F#m Em A

D A
Kurasakan ku jatuh cinta
Bm F#m
Sejak pertama berjumpa
G F#m Em A
Senyumanmu yang selalu menghiasi hariku

#1
D A
Kau ciptaanNya yg terindah
Bm F#m
Yg menghanyutkan hatiku
G
Semua telah terjadi
Gm Bm Em
Aku tak bisa berhenti memikirkanmu
G A D
Dan kuharapkan engkau tau


#2
A Bm G D
Kau yang kuinginkan meski tak kuungkapkan
A Bm G
Kau yang kubayangkan yang slalu kuimpikan



REFF :
Bm Em
Aku jatuh cinta
G D
Tlah jatuh cinta
Bm Em
Cinta kepadamu
G D
Ku jatuh cinta
Bm Em
Im falling in love
G D Em
Im falling in love with you

Balik ke # 1
Intro: D G D G
lalu #2 dan reff
ending: D

Selasa, 13 Januari 2009

Download lagu & chord lagu HIJAU DAUN (suara)

Intro: D Bm G A
D
Disini aku masih sendiri,
Bm
merenungi hari2 sepi
G , A
Aku tanpamu, masih tanpamu...
D
Bila esok hari datang lagi,
Bm
kucoba untuk hadapi semua ini
G Em D
Meski tanpamu (2x)...

>> >>

Bm -- F#m
Bila aku dapat bintang yg berpijar
Bm -- F#m
Mentari yg terang bersamaku disini
Bm -- F#m
Kudapat tertawa-menangis merenung
Bm A
Ditempat ini aku bertahan...

Reff:
D Bm
Suara dengarkanlah aku,
G D Em
apa kabarnya pujaan hatiku
A Bm
Aku disini menunggunya,
G F#m Em A
masih berharap di dalam hatinya...
D Bm
Suara dengarkanlah aku,
G D Em
apakah aku s'lalu di hatinya
A Bm
Aku disini menunggunya,
G F#m Em A
masih berharap di dalam hatinya...

>> >>
D
Kalau ku masih tetap disini,
Bm
kulewati semua yg terjadi
G F#m -- Em , C
Aku menunggumu, aku menunggumu...

Int'loud: Bm A G D A G
Em F#m G A
(beat2ws)

download lagunya disini

Senin, 12 Januari 2009

Lilo Kembali,Terbitlah KLA RETURN


Setelah lama dinantikan oleh para penggemarnya, kini KLA Project hadir kembali dan siap untuk meramaikan musik Indonesia. Akan tetapi, grup musik ini akan mengganti nama mereka menjadi KLA Return.

Salah seorang personil KLA Project, Adi, ditemui di sela persiapan konser mereka di Kamasutra Hotel Crown pada hari Sabtu (29/11) mendatang, mengatakan bahwa perubahan nama tersebut ditujukan untuk 'pengembangan' bagi karya-karya mereka di masa yang akan datang.

"Pertemuan kita itu untuk membicarakan karya-karya kita mau diapakan. Akhirnya jadi kita return. Jadi kita berpikir kalau kita hanya menggarap karya-karya yang lama kita hanya di situ-situ saja, karena kalau menggunakan KLA Project Return kepanjangan. Jadi kita gunakan Kla Return saja," ungkap Adi, di Studio DT, kompleks pertokoan D'Best, Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin sore (24/11).

Adi menambahkan, sebenarnya mereka ingin mendeklarasikan pergantian nama mereka tepat pada ulang tahun mereka yang ke-20, Kamis (2/10), akan tetapi baru bisa terjadi saat ini. Rencananya, mereka akan membuat mini album yang terdiri atas empat lagu, yakni dua lagu baru dan dua lagu lama.

"Dalam mini album itu ada dua lagu baru. Kita ingin ngasih nuansa baru. Lagu baru itu berjudul Someday, itu lagu yang kita ciptakan untuk menunjukkan bahwa kita masih produktif. Lagu kedua berjudul Tak Ingin Ku Beralih, di lagu ini kita keluarkan gaya-gaya melodi. Itu gaya kita 10 tahun yang lalu, tapi tetep kita berikan sentuhan yang modern," papar Katon Bagaskara, vokalis KLA Project.

"Lagu ketiga Jogjakarta. Kita menyuguhkan aransemen yang original agar penggemar kita yang baru bisa menikmati lagu-lagu kita yang lama. Lagu yang keempat berjudul Semoga. Kalau lagu yang ini enak dibawa ketika kita manggung, karena penonton bisa kita ajak nyanyi bersama," tambahnya.

Mereka juga sudah menyiapkan video klip terbaru dan tidak tertutup kemungkinan untuk membuat klip kedua. Mereka juga akan menyiapkan promo untuk membuktikan eksistensi mereka di dunia musik Indonesia

1. KLA Returns - Someday (feat Christhopher Aguilar)

2. KLA Returns - Tak Ingin Hatiku Beralih

3. KLA Returns - Semoga

4. KLA Returns - Yogyakarta